KURIKULUM SMA WALISONGO PECANGAAN
Selasa, 22 Januari 2013
SELAMAT DATANG KURIKULUM BARU
KURIKULUM 2013
KELOMPOK A
1.Pendidikan Agama
2.Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
3.Bahasa Indonesia
4.Matematika
5.Sejarah Indonesia
6.Bahasa Inggris
Kelompok B
1.Seni Budaya
2.Prakarya
3.Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Kelompok C
Peminatan Matematika dan Sain
1.Matematika
2.Biologi
3.Fisika
4.Kimia
Peminatan Sosial
1.Geografi
2.Sejarah
3.Sosiologi dan Antropologi
4.Ekonomi
Peminatan Bahasa
1.Bahasa dan Sastra Indonesia
2.Bahasa dan Sastra Inggris
3.Bahasa dan Sastra Arab
4.Bahasa dan Sastra Mandarin
Mata Pelajaran Pilihan
1.Literasi Media
2.Bahasa Asing
3.Teknologi Terapan
4.Pendalaman Minat atau Lintas Minat
Minggu, 14 Oktober 2012
Lokalatih Pendidik dan Peserta Didik
Lokalatih pendidikan Karakter dan Achievement Motivation Training dan kewirausaahaan adalah program partnership kementrian pendidikan dengan SMA Walisongo Pecangaan; dimulai dengan rangkaian program Pesantren Kilat (SANLAT) Seleksi Nasional masuk Perguruan tinggi Negri) SNMPTN tahun 2012; yang telah terlaksana dengan diikuti 60 siswa terpilih 30 siswa program IPA dan 30 siswa Program IPS sekabupaten Jepara; dan pada hari ini; kembali melaksanakan kegiatan dengan sasaran yang berbeda yakni Para Pendidik dan Peserta Didik
A.Tujuan kegiatan yang diselenggarakan pada pagi ini, Lokalatih Pendidikan Karekter bermaksud ;
1.Meningkatkan pemahaman para peserta pelatihan, tentang nilai2 luhur sebagai pembentuk karekter siswa yang dilihat dari prespektif spiritualitas; mentalitas, dan moralitas; diantaranya (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, & (18) Tanggung Jawab
2.Meningkatkan kemampuan para peserta pelatihan; dalam merancang program integrasi pendidikan karakter di sekolah
3.Dan secara khusus bagi siswa Achievement Motivation Training dan kewirausaahaan sebagai bentuk Pelatihan yang bertujuan untuk memberi bekal tentang motivasi leadersif dan peningkatan prestasi siswa
B.Peserta :
1.Pelatihan ini diikuti oleh 40 dari kalangan tenaga Pendidik; dan 40 peserta dari Peserta didik dari Unit2 dilingkungan yayasan Walisongo Pecangaan
C.Waktu Pelatihan:
Palatihan ini dilaksanakan sehari penuh pada hari ahad tanggal 14 Oktober 2012; yang dan berakhir sore pukul ; 17.30 wib
D.Materi Pelatihan
Pelatihan pada pagi hari ini, dibagi menjadi 2 kelompok; 1 kelompok dari peserta ( Pendidik) dengan materi ( Lokalatih Pendidikan Karakter) dan Kelompok Peserta Didik ( Pelatihan AMT dan Kewirausahaan)
Selasa, 18 September 2012
Kurikulum Pendidikan Karakter
Kurikulum Pendidikan Karakter
Apa Itu Karakter?
Dennis Coon dalam bukunya Introduction to Psychology : Exploration and Aplication mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat.
Beda Karakter dan Kepribadian (Sifat Dasar)
Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu : Koleris – Sanguinis – Phlegmatis – Melankolis.
Nah, Karakternya dimana? Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah Karakter.
Mengapa Seorang Anak Butuh Pendidikan Karakter?
Pada dasarnya, pada perkembangan seorang anak adalah mengembangkan pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja, mempelajari ”aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini . Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter
Ada 3 Cara Mendidik Karakter Anak:
1. Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata peraturan serta konsekuensi di sekolah dan dirumah.
2. Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan perilaku yang diharapakan untuk muncul dalam kesehariannya serta diaplikasikan.
3. Kondisikan Emosinya, emosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.
Karakter apa yang perlu ditumbuhkan dan dibentuk dalam diri anak?
1. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan Tanggung Jawab
3. Kejujuran atau Amanah, Diplomatis
4. Hormat dan Santun
5. Dermawan, Suka Tolong Menolong & Gotong Royong
6. Percaya Diri dan Pekerja Cerdas
7. Kepemimpinan dan Keadilan
8. Baik dan Rendah Hati
9. Karakter Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan.
Saat ini kami memiliki 3 program pendidikan karakter yang menjadi fokus dari kurikulum kami, yaitu :
1. Training Guru
Terkait dengan program pendidikan karakter disekolah, bagaimana menjalankan dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah, serta bagaimana cara menyusun program dan melaksanakannya, dari gagasan ke tindakan.
Program ini membekali dan memberikan wawasan pada guru tentang psikologi anak, cara mendidik anak dengan memahami mekanisme pikiran anak dan 3 faktor kunci untuk menciptakan anak sukses, serta kiat praktis dalam memahami dan mengatasi anak yang “bermasalah” dengan perilakunya.
2. Program Kurikulum Pendidikan Karakter
Kami memberikan sistem pengajaran dan materi yang lengkap (untuk 1 tahun ajaran) serta detail dan aplikasi untuk sekolah dan materi untuk orang tua murid. Materi ini telah diuji coba lebih dari 5 tahun, disamping itu dalam program ini ada pendampingan dan training khusus untuk guru.
Training khusus guru ini dikhususkan untuk menciptakan suksesnya pendidikan karakter disekolah, disamping pemberian materi yang “advance” dari program training guru pertama. Karena disini para guru akan mempelajari aspek psikologi manusia (bukan hanya anak, tetapi untuk dirinya sendiri) dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik pada dirinya, murid dan keluarga. Guru akan memiliki “tools” untuk membantu menciptakan anak yang berkarakter lebih baik.
3. Program Bimbingan Mental
Program ini terbagi menjadi dua sesi program :
Sesi Workshop Therapy, yang dirancang khusus untuk siswa usia 12 -18 tahun. Workshop ini bertujuan mengubah serta membimbing mental anak usia remaja. Workshop ini bekerja sebagai “mesin perubahan instant” maksudnya setelah mengikuti program ini anak didik akan berubah seketika menjadi anak yang lebih positif.
Sesi Seminar Khusus Orangtua Siswa, membantu orangtua mengenali anaknya dan memperlakukan anak dengan lebih baik, agar anak lebih sukses dalam kehidupannya. Dalam seminar ini orangtua akan mempelajari pengetahuan dasar yang sangat bagus untuk mempelajari berbagai teori psikologi anak dan keluarga. Memahami konsep menangani anak di rumah dan di sekolah, serta lebih mudah mengerti dan memahami jalan pikiran anak, pasangan dan orang lain.
Sabtu, 01 September 2012
LOKA KARYA
Resume Hasil Loka Karya
Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMA perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMA mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.
Melalui program ini diharapkan lulusan SMA Walisongo Pecangaan memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMA Walisongo Pecangaan, yang antara lain meliputi sebagai berikut:
1.Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
2.Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3.Menunjukkan sikap percaya diri;
4.Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
5.Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
6.Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
7.Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
8.Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
9.Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
10.Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
11.Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
12.Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;
13.Menghargai karya seni dan budaya nasional;
14.Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
15.Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;
16.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
17.Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat;
18.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;
19.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;
20.Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah;
21.Memiliki jiwa kewirausahaan.
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)